Mubaligh Hijrah 1434
Kira-kira jam 02:35 saya dan teman-teman dakwah yang lainnya yang
ditempatkan di kab gunung kidul mengunjungi terlebih dahulu ke PDM yang
bertempat di sekolah SMK. Disana kami bertemu dengan bapak-bapak PCM dan
mungkin beberapa ta’mir masjid. Kebetulan pada saat itu dari kurang lebih 20
mubaligh yang akan ditempatkan di kab Gunung Kidul hampir semuanya dari PUTM
(putra-putri) hanya seorang mubaligh saja dari UIN jogja.
Karena mubaligh yang sangat minim sedang kebutuhan mubalig di Kab
Gunung Kidul itu sngatlah banyak akhirnya para bapak PCM dan para Takmir masjid
pun rela menerima apa adanya meskipun mubalig yang dibutuhkan tidak bisa
diperoleh sesuai kebutuhan mereka tapi demi adanya kemerataan mubalig di tiap
daerah di gunung kidul akhirnya para bapak itu pun akhlas dan mulai mengajak
para mubalig ketempat masing-masing.
Hingga gilaran saya dan dua teman saya yang dijemput oleh bapak PCM
kec. Tanjung sari. Dari kedua teman saya itu saya paling terakhir diantarkan
ketempat MH, namun sebelum saya diantarkan ketempat MH saya saya diajak dulu
kerumahnya pak PCM yang mana disana tempat MH salah satu teman saya. Kemudian
saya diceritakan oleh pak PCM “mas di tempat mas itu, saya juga kurang tahu
kenapa bapak Anto meminta padaha beliau itu adalah orang NU, jadi nanti mas-nya
akan ditempatkan disana”. DeeeRR!!... seketika itu saya terkejut karena saya
mengira saya akan ditempatkan ditempat yang tuan rumahnya adalah orang Muhammadiyah.
Terkejutnya saya disini bukan terkejut karena takut harus bertempat di dalam
keluarga yang ber-ORMAS NU atau harus berdakwah dikalangan yang penduduknya
berfaham NU, namun yang saya pikirkan adalah saya harus menyusun ulang strategi
berdakwah dengan mereka. Karena sebelumnya saya hanya mempersiapkan strategi
berdakwah kepada masyarakat Muhammadiyah dari mulai materi sampai metode atau
strategi berdakwah. Sehingga ketika itu saya harus menyusun ulang strategi dan
materi yang akan saya sampaikan di medan dakwah nanti.
Setelah diceritakan tentang keadaan masyarakat yang akan saya
hadapi nanti, tibalah saatnya saya diantarkan ketempat pak Anto itu, namun
ketika sampai disana saya tidak langsung dibawa ketempat pak Anto itu tapi
dibawa ketempat warga yang lain karena teryata ditempat yang akan saya
sampaikan itu belum dipersiapkan karena memang MH ketika itu berbeda dengan MH
yang sebelumnya yang diberangkatkan sehari sebelum ramadhan, akantetapi MH pada
saat itu kami deberangkatkan dari PWM tiga hari sebelum ramadhan sehingga tuan
rumah kaget dan merasa belum bersiap-siap untuk menyiapkan segala keperluan
yang mungkin akan saya perlukan. Akhirnya saya pun ditempatkan di rumah warga semalam
dan keesokan harinya barulah saya menempati tempat MH saya yang sebenarnya.
Pagi pertma saya berada di tempat MH saya mencoba melihat
lingkungan sekitar dengan berjalan-jalan keliling kampung sambil menghirup
udara pegunungan yang segar dan sehat. Selama tiga hari sebelum ramadhan itu
saya kebanyakan hanya berdiam diri dirumah karena memang anak-anak sekolah dan
para orang tuapun melakukan kegiatan mereka masing-masing termasuk ditempat
saya berada. Tuan rumah ditempat saya semuanya bekerja sebagai guru jadi saat
mereka berangkat sekolah saya dirumah sendirian. Karena waktu itu saya tidak
membawa laptop, akhirnya waktu bayak saya habiskan untuk baca Koran dan kalau
sudah bosan sayapun menonton TV.
Tiba waktunya salat tarawih pertama saya berkenalan dengan jamaah
sekaligus mengisi kultum setelah tarawih. Alhamdulillah sambutan mereka sangat
baik. Meskipun mereka berfaham seperti NU namun mereka tidak pernah melihat
saya sebelah mata sehingga saya merasa nyaman dalam berdakwah. Di tempat saya
MH memang hanya Cuma ada satu Ustadz sedangkan masjidnya ada dua jadi saya
ditempatkan di salah satu masjid tersebut.
Mata pencarian masyarakat disana adalah nelayan, ternak sapi dan
petani. Jarak rumah tempat saya ditempatkan dengan pantai sangatlah dekat,
mungki hanya 1 KM saja ke pantai Baron. Dengan keadaan geografis seperti itu sayapun
tiap pagi sering jalan-jalan dengan anak-anak TPA dan terkadang dengan para
remajanya ke pantai baron dan sekitarnya seperti pantai kukup, spanjang,
drayani, krakal dll.
Adapun jadwal kultum yang ada di masjid yang saya tempati adalah
setelah salat tarawih dan setelah salat subuh. Dikarnakan belum ada jadual
kultum jadi selama ramadhan itu hampir setiap hari saya mengisi kultum, kalau
tidak setelah salat tarawih berarti keesokan harinya setelah salat subuh, atau
bahkan terkadang setelah salat tarawih dan subuh diisi oleh saya semua. Namun
ada pengalaman yang sangat unik sekali, entah kejadian ini harus saya banggakan
atau malah saya harus merasa sedih kareana pengalaman itu adalah masalah
tentang imam. Alhamdulillah selama ramadhan disana saya hanya kultum, adzan,
mengajar TPA, sedangkan untuk masalah imam salat tarawih pasti sudah ada yang
maju. Jadi selama ramadhan saya tidak pernah menjadi imam tarawih dan juga
termasuk salat magrib dan isyanya. Disatu sisi mungkin saya harus bangga karena
para tokoh disana bisa saling mengisi untuk menjadi imam salat tarawih, namun
di sisi lain saya merasa sedih karena dari semua tokoh yang menjadi imam salat
tarawih, magrib dan isya itu bacaannya kurang benar bahkan mungkin tidak hanya
kurang benar tapi memang benar-benar tidak benar alias salah entah itu dari
segi panjang pendeknya, makharijul hurufnya dan bahkan ada salah satu bapak
yang menjadi imam yang salah membaca lafdz al-Quran dan itu ternyata sudah
kebiasaan bapak itu. Saya pernah memikirkan tentang masalah kenapa banyak
sekali dari para bapak tokoh yang menjadi imam itu banyak sekali kesalahan
dalam bacaannya ketika imam itu, saya berpikir mungkin bapak-bapak itu
menghafal surat-surat dengan melihat tulisan al-Qur’an yang diindonesiakan
bukan menghafal dari al-Qur’an yang bahasa arabnya karena memang benar-benar
panjang pendeknya banyak yang salah. Namun pikiran itu saya tepis lagi karena
tentu saya tidak mau su’udzah.
Satu pengalaman lagi yang sangat menarik bahwa pada malam pertama
saya bermalam di tempat MH saya, disana langsung ada acara seperti acara kirim
doa atau mungkin bisa dikatakan yasinan yang tujuannya untuk mengirimkan doa
kepada yang sudah meninggal. Pada saat itu karena yang mengadakan acara itu
adalah tuan rumah saya sendiri, sayapun mengikuti acara tersebut dan inilah
pertamakalinya saya mengikuti acara yang disebut orang-orang sebagai yasinan.
Setelah itu saya berpikir mungkin acara seperti ini hanya akan terjadi sekali
saja, namun ternyata pada malam jum’at berikutnya, acara itu ada lagi namun
bukan dirumah tuan rumah saya melainkan dimasjid. Selidik punya selidik
ternyata acara tersebut sudah menjadi kegiatan rutin masyarakat disana.
Untuk khutbah jum’at saya pernah sekali maju, itupun karena yang
menjadi jadual khutbahnya terlambat sampai sudah jam 12:00 belum datang padahal
jam segitu khatib sudah harus naik mimbar namun dikarnakan belum datang
akhirnya saya yang ditunjuk.
Masyarakat disana memiliki suatu kebiasaan social yang sangat bagus
sekali, diantaranya dalam hal kerja sama atau gotong royong. Setiap jumat pagi
masyarakat berbondong-bondong membersihkan halaman rumah masing-masing dan
setelah itu mereka membersihkan jalan desa bersamaan.
Kegiatan sore TPA, awal mula TPA anak-anak yang kira-kira berjumlah
hampir 40 anak sangat menurut ketika diajari, namaun ternyata lama kelaman
anak-anak itu agak sedikit mengeluarkan kenakalannya namun hal itu saya anggap
suatu kewajaran. Adapun yang menjadi pengajar disana hanya saya sendiri, namun
sesekali memang pernah dibantu oleh pak RT dan mahasisiwa UGM yang kebetulan
sedang KKN. TPA disana hanya musiman saja, yaitu musim ramadhan saja selain
ramadhan tidak ada TPA. Di akhir sebelum saya kembali pulang ke jogja saya
mengadakan evaluasi belajar dengan mengadakan beberapa lomba seperti lomba adzan,
hafalan surat pendek, merangkai ayat al-Quran dan lomba cerdas cermat agama
(CCA). Ketika itu dari mulai pembuatan soal sampai pembagian hadiah semunya
dikerjakan oleh saya sendiri karena remaja disana memang ketika itu sedang
sekolah dan memang tidak aktif. Saya pernah mencoba kepada mereka untuk
mengadakan taduarus setelah tarawih karena disana kegiatan ini belum menjadi
kebiasaan, jadi setelah tarawih jamaah semuanya langsung pulang. Namun ternyata
tidak ada respon dari mereka akhirnya kegiatan itu pun tidak berjalan. Memang sebelumnya
saya sudah diceritakan oleh tuan rumah saya bahwa masyarakat sini agak susah
untuk diajak.
Untuk kendala yang saya hadapi mungkin tidak terlalu banyak hanya
saja mungkin saya agak harus bisa mengolah cara penyampaian saya agar ketika
saya menyampaikan materi saya tidak menyinggung antara NU dan Muhammadiyah,
karena sebelumnya saya sudah diingatkan oleh pa kiai NU disana jangan sampai
membawa-bawa NU dan Muhammadiyah disini. Jadi saya agak kagok. Kemudian selanjutnya,
karena disana tempatnya dekat dengan obkek wisata pantai khususnya anak-anak
dan remaja agak susuah untuk diajak untuk mengadakan suatu kegiatan baik pada
ramadhan seperti tadarus bareng dll. Dan karena kurangnya guru TPA saat itu
saya agak kesusahan mencari juri untuk perlombaan ramadhan yang merupakan
evaluasi belajar selama ramadhan.
Dihari terakhir sebelum pulang kebetulan hari itu hari libur
sekolah, jadi anak-anak TPA mengajak perpisahan dan pergi kepantai baron dengan
berjalan kaki. Setelah kami samapai di pantai, saya membuat beberapa permainan,
yaaa seperti out bond gitu. Khusus untu anak laki-laki kita main bola dipantai
dan ini juga pengalaman yang sangat berkesan, karena ini pertamakalinya saya
berpain bola di pasir pantai dan teryata sangat berat menggiring bola dan susah
sekali. Ketika saya akan pulang ke jogja tidak saya duga-duga ternyata
anak-anak sudah menyiapkan kado buat saya sebagai kenang-kenangan. Akhirna
setelah itu saya pulang kejogja kembali.
sebuah erita yang mengispirasi ust.. heheheh
ReplyDeleteBuat pembaca yg memerlukan support EO dan talent utk Ramadhan atau selanjutnya, boleh kontak kami. Kami siap membantu dari konsep, planning, hingga eksekusi. Dengan pengalaman dan dedikasi kami, event Anda akan ditangani secara cermat. Kami menerapkan Management by Objective utk event Anda di antaranya corporate gathering, customer gathering, CSR, promotional, pengajian, pameran, expo, lomba, fashion show, buka bersama, maupun PR event. Bagi yang memerlukan penceramah, qori-qori'ah, muballigh, marawis, pemusik islami, dll Call 082154050790 atau klik www.zigra.co.id. Thx
ReplyDeleteHee thanks!!
ReplyDelete